·Pro Full Body Contact-1:
Setiap kegiatan pertandingan silat yang diselenggarakan selalu ada yang menarik untuk diperhatikan, karena selain nomor kerapian teknik yang memperagakan teknik-teknik silat tangan kosong dan senjata berpasangan maupun beregu, ada pula nomor pertandingan yang tak kalah menariknya untuk ditonton, yaitu pertarungan bebas dan pertarungan serang hindar yang memakai sistem full body contact tanpa pelindung tubuh (body protector). Nomor pertandingan ini paling banyak diminati dan paling seru ditonton. Karena setiap peserta yang mewakili daerahnya dapat saling bertemu langsung di arena dan menunjukkan kemampuan silat dan bertarung yang terbaik yang dimilikinya. Suatu penghargaan yang tinggi bila pesilat dapat menjuarai nomor yang dipertandingkan mengalahkan lawan-lawannya.
Tanpa maksud mengabaikan peraturan baku IPSI tentang pertarungan, sistem full body contact yang digunakan Kelatnas Indonesia Perisai Diri didasari atas pertimbangan matang agar teknik-teknik silat yang telah diajarkan dapat diimplementasikan secara tepat pada sasaran. Selain itu dapat meningkatkan mutu teknik dan melatih siswa untuk lebih berhati-hati, penuh perhitungan dan tidak ceroboh dalam bersilat serta dapat melatih mental dan keberanian.
Pelindung tubuh yang biasa dipakai pada setiap kejuaraan bela diri, termasuk silat, memberi kesan aman bagi pemakainya, namun hal ini mempunyai sisi negatif. Dengan pelindung tubuh, pesilat dapat menyalahartikan kegunaannya, karena ia dan lawannya merasa aman sehingga ia dapat berlaku ceroboh dan bertindak diluar jalur teknik. Bila dibiarkan akan muncul keberanian semu, dan ini yang tidak diharapkan dari seorang pesilat.
Untuk mengurangi sisi negatif inilah sistem full body contact digunakan agar terlihat bahwa penerapan teknik berjalan wajar sebagaimana mestinya sesuai dengan pendidikan silat yang telah diajarkan. Sisi positifnya, pesilat dapat memelihara dan meningkatkan mutu teknik silatnya, penuh perhitungan, berjiwa tenang dan mantap, berfikir cepat tepat dan penuh konsentrasi. Semua ini berlaku tidak saja di arena, namun juga pada kehidupan sehari-hari, sehingga terjadi keselarasan tindak dan laku.
Kembali kepada tujuan seseorang belajar silat untuk mendapatkan kepercayaan diri, belajar tanpa harus sakit atau cedera, maka saat berlatih pesilat harus saling asah asih dan asuh dalam usaha memahami teknik teknik silat yang dipelajari. Kemantapan bersilat akan tercapai walau tanpa pelindung tubuh.
·Pro Full Body Contact-2:
Dari sisi aplikasi teknik memang dapat lebih tersalurkan secara benar bila full body contact ini diterapkan. Kematangan teknik serta mentalitas pesilat dapat teruji secara penuh. Namun ada juga sisi lain yang diuji oleh sistem full body contact ini, yakni nilai kebijaksanaan dalam bertarung bagi setiap pesilat. "Selamat bertarung secara arif!"
·Kontra Full Body Contact:
betul 3x! namun, ada 1 refleksi yg perlu kita lihat secara arif! masih diperlukankah full body contact? zaman sudah berubah; dari era kekerasan ke era kedamaian, dari era otot ke era akal, dari era manual ke era otomtis, dan dari era analog ke era digital. versi IPSI hanya 1 bagian dari even PD sebagai ajang untuk prestasi bagi anggota. kalo dengan full body contact lalu menyebabkan cacat masa depan, apa ga perlu kita pertanyakan sistem full body contact?
prestasi harus mengandung unsur keamanan, keselamatan, dan kehormatan. bukan mencelakakan! misalnya, ada anak patah tulang rusuknya, retak tulang dadanya, rusak paru2nya, dan itu semua karena full body contact, lalu di manakah nilai2 saling asah, asih, asuh dlm PD? mereka tidak bisa melanjutkan sekolah karena cacat misalnya.semoga refleksi ini salah dan tidak akan pernah terjadi! kita semua mencintai dan memiliki PD dengan cara, metode, strategi, dan laku berbeda tapi tetap 1. diversity in harmony! bravo PD!
Alhamdulillah .... sukses utk PD juara umum Kejurnas IPSI di Surabaya, 14-19 Mei 2010 di GOR CLS Surabaya. dari 323 atlet 29 privinsi, atlet PD hnya 30 orang. begitu final, dari 22 kelas yang ditandingkan atlet PD dpat 5 emas, 2 perak, 4 perunggu. Emas PD: Sumut 1, Jateng 1, Jatim 2, & NTT 1. Perak: Jatim 1 & Bali 1. Perunggu: Kaltim 1 & Jatim 3. Selamat & Sukses utk PD. Bravo PD!!!
·Pro Full Body Contact-1:
Setiap kegiatan pertandingan silat yang diselenggarakan selalu ada yang menarik untuk diperhatikan, karena selain nomor kerapian teknik yang memperagakan teknik-teknik silat tangan kosong dan senjata berpasangan maupun beregu, ada pula nomor pertandingan yang tak kalah menariknya untuk ditonton, yaitu pertarungan bebas dan pertarungan serang hindar yang memakai sistem full body contact tanpa pelindung tubuh (body protector). Nomor pertandingan ini paling banyak diminati dan paling seru ditonton. Karena setiap peserta yang mewakili daerahnya dapat saling bertemu langsung di arena dan menunjukkan kemampuan silat dan bertarung yang terbaik yang dimilikinya. Suatu penghargaan yang tinggi bila pesilat dapat menjuarai nomor yang dipertandingkan mengalahkan lawan-lawannya.
Tanpa maksud mengabaikan peraturan baku IPSI tentang pertarungan, sistem full body contact yang digunakan Kelatnas Indonesia Perisai Diri didasari atas pertimbangan matang agar teknik-teknik silat yang telah diajarkan dapat diimplementasikan secara tepat pada sasaran. Selain itu dapat meningkatkan mutu teknik dan melatih siswa untuk lebih berhati-hati, penuh perhitungan dan tidak ceroboh dalam bersilat serta dapat melatih mental dan keberanian.
Pelindung tubuh yang biasa dipakai pada setiap kejuaraan bela diri, termasuk silat, memberi kesan aman bagi pemakainya, namun hal ini mempunyai sisi negatif. Dengan pelindung tubuh, pesilat dapat menyalahartikan kegunaannya, karena ia dan lawannya merasa aman sehingga ia dapat berlaku ceroboh dan bertindak diluar jalur teknik. Bila dibiarkan akan muncul keberanian semu, dan ini yang tidak diharapkan dari seorang pesilat.
Untuk mengurangi sisi negatif inilah sistem full body contact digunakan agar terlihat bahwa penerapan teknik berjalan wajar sebagaimana mestinya sesuai dengan pendidikan silat yang telah diajarkan. Sisi positifnya, pesilat dapat memelihara dan meningkatkan mutu teknik silatnya, penuh perhitungan, berjiwa tenang dan mantap, berfikir cepat tepat dan penuh konsentrasi. Semua ini berlaku tidak saja di arena, namun juga pada kehidupan sehari-hari, sehingga terjadi keselarasan tindak dan laku.
Kembali kepada tujuan seseorang belajar silat untuk mendapatkan kepercayaan diri, belajar tanpa harus sakit atau cedera, maka saat berlatih pesilat harus saling asah asih dan asuh dalam usaha memahami teknik teknik silat yang dipelajari. Kemantapan bersilat akan tercapai walau tanpa pelindung tubuh.
·Pro Full Body Contact-2:
Dari sisi aplikasi teknik memang dapat lebih tersalurkan secara benar bila full body contact ini diterapkan. Kematangan teknik serta mentalitas pesilat dapat teruji secara penuh. Namun ada juga sisi lain yang diuji oleh sistem full body contact ini, yakni nilai kebijaksanaan dalam bertarung bagi setiap pesilat. "Selamat bertarung secara arif!"
·Kontra Full Body Contact:
betul 3x! namun, ada 1 refleksi yg perlu kita lihat secara arif! masih diperlukankah full body contact? zaman sudah berubah; dari era kekerasan ke era kedamaian, dari era otot ke era akal, dari era manual ke era otomtis, dan dari era analog ke era digital. versi IPSI hanya 1 bagian dari even PD sebagai ajang untuk prestasi bagi anggota. kalo dengan full body contact lalu menyebabkan cacat masa depan, apa ga perlu kita pertanyakan sistem full body contact?
prestasi harus mengandung unsur keamanan, keselamatan, dan kehormatan. bukan mencelakakan! misalnya, ada anak patah tulang rusuknya, retak tulang dadanya, rusak paru2nya, dan itu semua karena full body contact, lalu di manakah nilai2 saling asah, asih, asuh dlm PD? mereka tidak bisa melanjutkan sekolah karena cacat misalnya.semoga refleksi ini salah dan tidak akan pernah terjadi! kita semua mencintai dan memiliki PD dengan cara, metode, strategi, dan laku berbeda tapi tetap 1. diversity in harmony! bravo PD!
Alhamdulillah .... sukses utk PD juara umum Kejurnas IPSI di Surabaya, 14-19 Mei 2010 di GOR CLS Surabaya. dari 323 atlet 29 privinsi, atlet PD hnya 30 orang. begitu final, dari 22 kelas yang ditandingkan atlet PD dpat 5 emas, 2 perak, 4 perunggu. Emas PD: Sumut 1, Jateng 1, Jatim 2, & NTT 1. Perak: Jatim 1 & Bali 1. Perunggu: Kaltim 1 & Jatim 3. Selamat & Sukses utk PD. Bravo PD!!!
·Pro Full Body Contact-1:
Senangnya .. melihat prestasi teman-teman, semoga prestasi ini dapat bertahan dan meningkat ke jenjang yang lebih tinggi. Selamat dan Sukses buat mereka yang meraih tempat terbaik. Untuk teman-teman yang belum berhasil, tetap giat berlatih ...
Sumber: http://www.facebook.com/topic.php?uid=165091378480&topic=16529
Sumber: http://www.facebook.com/topic.php?uid=165091378480&topic=16529
0 komentar:
Posting Komentar